Pemasangan keramik/ubin tergantung dari bentuk ruangan dan tata
letak lubang pintunya. Untuk mendapatkan pemasangan ubin yang baik harus
diperhatikan perencanaan secara menyeluruh untuk pasangan ubin semua
ruangan yang berkaitan. Dibuat demikian untuk mendapatkan kesan bahwa
setiap ruangan seolah-olah tidak berdiri sendiri. Dan biasanya perencanaan
pemasangan keramik atau ubin berpedoman pada pintu utama. Dan pada
rumah bertingkat maka pemasangannya selain berpedoman pintu utama juga
harus memperhatikan arah yang ke anak tangga, karena akan berkaitan dengan
pemasangan lantai atas.
Menggambar Konstruksi Dinding Bata
Batu bata merah disebut juga bata merah. Bata merah dibuat dari tanah liat
tanah lempung diaduk dan dicampur dengan air, sehingga menjadi suatu
campuran yang rata dan kental (pulen), dicetak, dikeringkan kemudian dibakar.
Di Indonesia mengenai ukuran bata merah belum ada ukuran yang pasti
(standar). Walaupun demikian ada persyaratan yang mutlak
Panjang bata = 2 x lebar bata + satu tebal lapisan perekat pertikal
Lebar bata = 2 x tebal bata + satu tebal lapisan perekat mendatar
Selain di atas ada yang menentukan ukuran bata dengan mengambil terlebih
dahulu ketentuan tebalnya bata.
a. Bata utuh
b. ¾ panjang bata
c. ½ panjang bata
d. ¼ panjang bata dengan lebar utuh
e. ½ lebar bata dengan panjang utuh
Batu bata disusun menggunakan adukan (spesi). Adukan ini terdiri dari
campuran agregat dengan perbandingan campuran isi (biasa dilakukan seharihari).
Adapun campuran yang digunakan tergantung kesediaan bahan campuran
yang ada di daerah masing-masing, maka dapat bervariasi yaitu antara lain:
a. 1 kapur : 1 semen merah: 2 pasir
b. 1 kapur : 3 tras
c. 1 Portland Cement (PC) : 4 pasir (5 pasir atau 6 pasir)
d. 1 Portland Cement (PC) : 1 tras : 3 pasir.
Pada penyusunan bata ini ada tiga istilah bentuk pemasangan adukan (spesi)
yaitu:
a. Arah vertikal disebut siar tegak (prepend).
b. Arah memanjang disebut siar bujur atau siar datar (bed joint).
c. Arah yang dipasang ke lebar bata disebut siar lintang.
Kamis, 10 November 2011
Menggambar Konstruksi Tangga Beton
Tangga pada masa lampau mempunyai kedudukan sangat penting
karena membawa pretise bagi penghuni bangunan tersebut.
Tangga harus memenuhi syarat-syarat antara lain:
- Dipasang pada daerah yang mudah dijangkau dan setiap orang
pasti memerlukan
- Mendapat penerangan yang cukup terutama siang hari
- Mudah dijalani
- Berbentuk sederhana dan layak dipakai
Tangga berfungsi sebagai penghubung antara lantai tingkat satu
dengan lainnya pada suatu bangunan.
Sudut tangga yang mudah dijalani dan efisien sebaiknya
mempunyai kemiringan ± 40 º . dan jika mempunyai kemiringan
lebih dari 45 º pada waktu menjalani akan berbahaya terutama
dalam arah turun.
Agar supaya tangga tersebut menyenangkan dijalani, ukuran
Optrade (tegak) dan Aantrede (mendatar) harus sebanding.
Rumus Tangga
1 Aantrade + 2 Optrade = 57 s.d 60 cm
Pertimbangan
Panjang langkah orang dewasa dengan tinggi badan normal itu
rata-rata 57 – 60 cm. Menurut penelitian pada saat mengangkat kaki
dalam arah vertikal untuk tinggi tertentu dibutuhkan tenaga 2 kali
lipat pada saat melangkah dalam arah horisontal.
Misal sebuah bangunan bertingkat dengan tinggi lantai 3.50 m anak
tangga tegak (optrade) ditaksir 18 cm.
Jadi jumlah optrade = 350 : 18 = 18, 4 buah dibulatkan = 19 buah
sehingga optradenya menjadi = 350 : 19 = 18.4 cm. Ukuran ini
harus diteliti benar sampai ukuran dalam milimeter.
Menurut rumus tangga :
1 aantrade + 2 optrade = 57 – 60 cm
Lebar aantrade (57 a’ 60 ) – 2 x 18.4 = 20. 2 a’ 23.2 cm dalam ini
ukurannya boleh dibulatkan menjadi antara 20 dan 23 cm
Sebuah tangga yang memungkinkan:
- Dilalui 1 orang lebar ± 80 cm
- Dilalui 2 orang lebar ± 120 cm
- Dilalui 3 orang lebar ± 160 cm
Macam-macam bentuk tangga:
- Tangga Lurus, penginjaknya tegak lurus ibu tangga
- Tangga Serong, penginjaknya sama lebar tidak tegak lurus
ibu tangga
- Tangga Baling, Penginjaknya tak sama lebar tak tegak
lurus ibu tangga
- Tangga putar, anak tangga berputar mengikuti kolom
penguat
- Tangga perempatan
- Tangga dengan bordes.
karena membawa pretise bagi penghuni bangunan tersebut.
Tangga harus memenuhi syarat-syarat antara lain:
- Dipasang pada daerah yang mudah dijangkau dan setiap orang
pasti memerlukan
- Mendapat penerangan yang cukup terutama siang hari
- Mudah dijalani
- Berbentuk sederhana dan layak dipakai
Tangga berfungsi sebagai penghubung antara lantai tingkat satu
dengan lainnya pada suatu bangunan.
Sudut tangga yang mudah dijalani dan efisien sebaiknya
mempunyai kemiringan ± 40 º . dan jika mempunyai kemiringan
lebih dari 45 º pada waktu menjalani akan berbahaya terutama
dalam arah turun.
Agar supaya tangga tersebut menyenangkan dijalani, ukuran
Optrade (tegak) dan Aantrede (mendatar) harus sebanding.
Rumus Tangga
1 Aantrade + 2 Optrade = 57 s.d 60 cm
Pertimbangan
Panjang langkah orang dewasa dengan tinggi badan normal itu
rata-rata 57 – 60 cm. Menurut penelitian pada saat mengangkat kaki
dalam arah vertikal untuk tinggi tertentu dibutuhkan tenaga 2 kali
lipat pada saat melangkah dalam arah horisontal.
Misal sebuah bangunan bertingkat dengan tinggi lantai 3.50 m anak
tangga tegak (optrade) ditaksir 18 cm.
Jadi jumlah optrade = 350 : 18 = 18, 4 buah dibulatkan = 19 buah
sehingga optradenya menjadi = 350 : 19 = 18.4 cm. Ukuran ini
harus diteliti benar sampai ukuran dalam milimeter.
Menurut rumus tangga :
1 aantrade + 2 optrade = 57 – 60 cm
Lebar aantrade (57 a’ 60 ) – 2 x 18.4 = 20. 2 a’ 23.2 cm dalam ini
ukurannya boleh dibulatkan menjadi antara 20 dan 23 cm
Sebuah tangga yang memungkinkan:
- Dilalui 1 orang lebar ± 80 cm
- Dilalui 2 orang lebar ± 120 cm
- Dilalui 3 orang lebar ± 160 cm
Macam-macam bentuk tangga:
- Tangga Lurus, penginjaknya tegak lurus ibu tangga
- Tangga Serong, penginjaknya sama lebar tidak tegak lurus
ibu tangga
- Tangga Baling, Penginjaknya tak sama lebar tak tegak
lurus ibu tangga
- Tangga putar, anak tangga berputar mengikuti kolom
penguat
- Tangga perempatan
- Tangga dengan bordes.
Minggu, 16 Oktober 2011
Rencana Atap Bangunan
Atap
•Atap berfungsi sebagai pelindung ruangan yang ada di bawahnya dari panas, hujan, angin.
•Bentuk dan macam atap berbeda-beda sesuai dengan selera dari pemilik bangunan yang dapat dipengaruhi oleh budaya setempat serta perkembangan seni arsitektur .
Jenis-jenis Bentuk Atap:
1. Atap Datar
2. Atap Sengkuap (Sandar)
3. Atap Pelana
4. Atap Limasan (Perisai)
5. Atap Joglo
6. Atap Kombinasi
B. Penutup Bidang Atap
Penutup bidang atap harus memenuhi syarat-syarat:
• Rapat terhadap air hujan
• Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca (awet)
• Meredam bunyi
• Menahan panas
• Menahan dingin
Bahan Atap
1. beton
2. kaca
3. asbes/seng gelombang
4. genteng
5. sirap
6. Dll.
Kemiringan Atap
1. Penutup Atap Genteng
Penutup atap genteng adalah jenis penutup atap yang paling banyak digunakan di Indonesia karena murah, memenuhi syarat, awet dan tidak banyak perawatannya.
Genteng standard yang terbuat dari tanah mempunyai berat 30 – 35 kg/m2, dan berjumlah 22 – 28 buah tiap m2.
2. Penutup Atap Sirap
Penutup atap sirap berupa papan yang terbuat dari kayu besi/kayu jati dengan panjang ± 60 cm, lebar 8 – 9 cm, dan tebal 4 – 5 mm. Pemasangan sirap dipaku pada reng, dengan jarak reng hampir sama dengan jarak reng pada atap genteng (22 – 23 cm).
C. Konstruksi Kuda-kuda
Kuda-kuda adalah konstruksi rangka yang mendukung berat atap, kemudian meneruskannya ke kolom.
Bagian konstruksi Kuda-kuda
Keterangan:
a.Balok tarik
b.Tiang kuda-kuda
c.Kaki kuda-kuda
d.Batang sokong/sekur
e.Balok bubungan/ Nok
f.Papan bubungan/ Ruiter
g.Gording
h.Balok tembok/ Murplat
i.Kasau/rusuk
j.Batang ikat/gapit
•Atap berfungsi sebagai pelindung ruangan yang ada di bawahnya dari panas, hujan, angin.
•Bentuk dan macam atap berbeda-beda sesuai dengan selera dari pemilik bangunan yang dapat dipengaruhi oleh budaya setempat serta perkembangan seni arsitektur .
Jenis-jenis Bentuk Atap:
1. Atap Datar
2. Atap Sengkuap (Sandar)
3. Atap Pelana
4. Atap Limasan (Perisai)
5. Atap Joglo
6. Atap Kombinasi
B. Penutup Bidang Atap
Penutup bidang atap harus memenuhi syarat-syarat:
• Rapat terhadap air hujan
• Tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca (awet)
• Meredam bunyi
• Menahan panas
• Menahan dingin
Bahan Atap
1. beton
2. kaca
3. asbes/seng gelombang
4. genteng
5. sirap
6. Dll.
Kemiringan Atap
1. Penutup Atap Genteng
Penutup atap genteng adalah jenis penutup atap yang paling banyak digunakan di Indonesia karena murah, memenuhi syarat, awet dan tidak banyak perawatannya.
Genteng standard yang terbuat dari tanah mempunyai berat 30 – 35 kg/m2, dan berjumlah 22 – 28 buah tiap m2.
2. Penutup Atap Sirap
Penutup atap sirap berupa papan yang terbuat dari kayu besi/kayu jati dengan panjang ± 60 cm, lebar 8 – 9 cm, dan tebal 4 – 5 mm. Pemasangan sirap dipaku pada reng, dengan jarak reng hampir sama dengan jarak reng pada atap genteng (22 – 23 cm).
C. Konstruksi Kuda-kuda
Kuda-kuda adalah konstruksi rangka yang mendukung berat atap, kemudian meneruskannya ke kolom.
Bagian konstruksi Kuda-kuda
Keterangan:
a.Balok tarik
b.Tiang kuda-kuda
c.Kaki kuda-kuda
d.Batang sokong/sekur
e.Balok bubungan/ Nok
f.Papan bubungan/ Ruiter
g.Gording
h.Balok tembok/ Murplat
i.Kasau/rusuk
j.Batang ikat/gapit
Konsep Dasar Kontruksi Kuda-Kuda
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
Untuk lebih mengenal fungsi kuda kuda kita akan uraikan sebagai berikut :
Kuda2 berfungsi untuk menerima beban dari atap yaitu :
Air Hujan
Angin
Genteng
Reng Usuk dan list-plank
Plafon
dan beban dari kuda2 itu sendiri, adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda bagian atas (P) mengalami perubahan letak yaitu turun ke P’, sehingga kaki kuda-kuda menekan kedua tembok kearah samping. Bila tembok tidak kokoh maka tembok akan roboh.
Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping akibat tekanan beban dari atas perlu dipasang balok horisontal untuk menahan kedua ujung bawah balok kaki kuda-kuda yaitu berupa balok tarik.
Karena lebar bentangan menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri kuda-kuda, maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun ke titik P’, dengan adanya pelenturan, tembok seolah olah masuk ke dalam
Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik diujung atas kaki kuda-kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung tengah-tengah batang tarik AB yang disebut tiang gantung.
Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang semakin panjang, sehingga kaki kuda-kuda yang miring mengalami pelenturan. Dengan adanya pelenturan pada kaki kuda-kuda maka bidang atap akan kelihatan cekung kedalam, ini tidak boleh terjadi.
Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian bawah tiang gantung ujung atas skoor menopang bagian tengah kuda-kuda. Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.
Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan konstruksi kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu perlu diperkuat dengan dua batang kayu horisontal yang diletakkan kira-kira ditengah-tengah tinggi tiang gantung.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
Untuk lebih mengenal fungsi kuda kuda kita akan uraikan sebagai berikut :
Kuda2 berfungsi untuk menerima beban dari atap yaitu :
Air Hujan
Angin
Genteng
Reng Usuk dan list-plank
Plafon
dan beban dari kuda2 itu sendiri, adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda bagian atas (P) mengalami perubahan letak yaitu turun ke P’, sehingga kaki kuda-kuda menekan kedua tembok kearah samping. Bila tembok tidak kokoh maka tembok akan roboh.
Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping akibat tekanan beban dari atas perlu dipasang balok horisontal untuk menahan kedua ujung bawah balok kaki kuda-kuda yaitu berupa balok tarik.
Karena lebar bentangan menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri kuda-kuda, maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun ke titik P’, dengan adanya pelenturan, tembok seolah olah masuk ke dalam
Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik diujung atas kaki kuda-kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung tengah-tengah batang tarik AB yang disebut tiang gantung.
Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang semakin panjang, sehingga kaki kuda-kuda yang miring mengalami pelenturan. Dengan adanya pelenturan pada kaki kuda-kuda maka bidang atap akan kelihatan cekung kedalam, ini tidak boleh terjadi.
Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian bawah tiang gantung ujung atas skoor menopang bagian tengah kuda-kuda. Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.
Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan konstruksi kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu perlu diperkuat dengan dua batang kayu horisontal yang diletakkan kira-kira ditengah-tengah tinggi tiang gantung.
Sabtu, 15 Oktober 2011
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana Anggaran Biaya adalah suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek.
Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda- beda di masing- masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :
1.ANGKA BIAYA KASAR
Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satuan tiap meter persegi (mk2) luas lantai. Anggaran kasar dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti.
Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Dibawah ini diberikan sekedar contoh, untuk dapat menggambarkan penyusunan anggaran biaya kasar yaitu :
Bangunan Induk 10 X 8 = 80 m2 dikalikan harga satuan yaitu Rp Rp 150.000 = Rp 12.000.000
Jadi dapat disimpulkan adalah harga perm2 bangunan induk tsb adalah Rp 12.000.000 perm2 nya
2 .ANGKA BIAYA TELITI
Yang dimaksud anggaran biaya teliti adalah Anggaran Biaya Bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat- syarat penyusunan anggaran biaya. Pada anggaran biaya kasar sebagaimana diuraiakan terdahulu, harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas lantai m2. Taksiran tsb haruslah berdasarkan harga yang wajar dan tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Sedangkan penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti,didasarkan atau didukung oleh :
a. Besteks
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat- syarat teknis.
b. Gambar bestek.
Gunanya untuk menetukan/menghitung besarnya masing- masing volume pekerjaan
c. Harga Satuan pekerjaan.
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkanperhitungan analisa BOW.
BOW Singkatan dari Bugerlijke Openbare Werken ialah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditentukan oleh Dir BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A Pada zaman pemerintahan Belanda. Di Zaman sekarang BOW diganti dengan HSPK, yang tentunya tiap kota maupun kabupaten mengeluarkan HSPK dan setiap tahun ada pergantian.
Demikian keterangan tentang arti dari Rencana Anggaran Biaya yang mungkin begitu awam bagi orang yang belum pernah membangun.
Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda- beda di masing- masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :
1.ANGKA BIAYA KASAR
Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satuan tiap meter persegi (mk2) luas lantai. Anggaran kasar dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti.
Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Dibawah ini diberikan sekedar contoh, untuk dapat menggambarkan penyusunan anggaran biaya kasar yaitu :
Bangunan Induk 10 X 8 = 80 m2 dikalikan harga satuan yaitu Rp Rp 150.000 = Rp 12.000.000
Jadi dapat disimpulkan adalah harga perm2 bangunan induk tsb adalah Rp 12.000.000 perm2 nya
2 .ANGKA BIAYA TELITI
Yang dimaksud anggaran biaya teliti adalah Anggaran Biaya Bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat- syarat penyusunan anggaran biaya. Pada anggaran biaya kasar sebagaimana diuraiakan terdahulu, harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas lantai m2. Taksiran tsb haruslah berdasarkan harga yang wajar dan tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Sedangkan penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti,didasarkan atau didukung oleh :
a. Besteks
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat- syarat teknis.
b. Gambar bestek.
Gunanya untuk menetukan/menghitung besarnya masing- masing volume pekerjaan
c. Harga Satuan pekerjaan.
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkanperhitungan analisa BOW.
BOW Singkatan dari Bugerlijke Openbare Werken ialah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditentukan oleh Dir BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A Pada zaman pemerintahan Belanda. Di Zaman sekarang BOW diganti dengan HSPK, yang tentunya tiap kota maupun kabupaten mengeluarkan HSPK dan setiap tahun ada pergantian.
Demikian keterangan tentang arti dari Rencana Anggaran Biaya yang mungkin begitu awam bagi orang yang belum pernah membangun.
Pengertian AutoCAD
AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai “Computer-aided drafting and design program” (CAD). Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD.
AutoCAD adalah salah satu dari perangkat lunak CAD yang
terbanyak digunakan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri maupun
perorangan. Hal ini disebabkan karena perangkat lunak ini menawarkan
berbagai kemudahan dalam menggambar, baik gambar 2 dimensi
maupun 3 dimensi secara akurat dan memiliki sekian banyak fasilitas
untuk mempercepat proses menggambar. Selain itu karena AutoCAD
adalah perangkat lunak CAD yang pertama dan yang dapat dijalankan
pada PC (Personal Computer). AutoCAD telah dijadikan standar
perangkat lunak untuk IBM PC, sehingga hardware-hardware
penunjangnya (Plotter, Digitiser dan lain-lain) selalu menyediakan driver
untuk AutoCAD. Dan sekarang telah banyak dibuat perangkat lunak
pembantunya (Third Party Software), yang menjadikan fungsi AutoCAD
lebih spesifik dengan bidang teknik tertentu.
Salah satu perusahaan pembuat perangkat lunak pembantu AutoCAD
yang selalu mengikuti perkembangan AutoCAD adalah SOFTDESK,
produknya antara lain adalah perangkat lunak pembantu AutoCAD untuk
pembuatan gambar Arsitektur dalam modul Arsitektural, Konstruksi
Dalam Modul Struktural, dan Modul Civil Survey untuk pembuatan peta
kontur. Perangkat-perangkat lunak tersebut dijalankan didalam AutoCAD
dan masih banyak lagi Third Party Software yang telah beredar
dipasaran.
Sistem koordinat yang digunakan dalam AutoCAD yaitu:
a. koordinat Absolut atau koordinat Cartesian
b. koordinat Cartesian Relatif
c. koordinat Polar Relatif
Ketiga sistem koordinat ini dapat digunakan semuanya pada proses
penggambaran dan pengeditan gambar. Pemilihan sistem koordinat
tergantung pada kondisi objek yang harus digambar atau objek
yang harus di edit.
a. Koordinat Absolut / koordinat Cartesian.
Sistem koordinat abosolut teridiri dari X = axis Y = ordinat,
penulisan koordinatnya dipisahkan oleh tanda koma (X,Y), letak
suatu titik dinyatakan oleh suatu koordinat, misalnya titik A pada
koordinat 5,8 dan titik B pada koordinat 12,14 bila titik A dan titik
B di hubungkan maka akan terbentuk satu garis lurus, untuk
lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
b. Koordinat Cartesian Relatif
Bila titik A dan titik B di atas dinyatakan dengan koordinat
Cartesian Relatif maka titik A = 5,8 dan B = @7,6. Untuk titik
yang pertama (A) selalu dinyatakan dalam koordinat absolut,
sedangkan titik berikutnya (B) dihitung X dan Y nya dari titik A
dinyatakan dengan tanda @ (relatif dari titik yang pertama). Titik
B = @7,6 dibaca: titik B terletak 7 unit pada sumbu X positif, dan
6 Unit pada sumbu Y positif dari titik A, lebih jelasnya lihat
gambar di bawah ini.
c. Koordinat Polar Relatif
Bila titik A dan titik B di atas dinyatakan dengan koordinat polar
relatif maka titik A=6,8 dan B=@9<35 untuk itu titik yang pertama (A) selalu dinyatakan dalam koordinat absolut, sedangkan titik berikutnya (B) merupakan panjang dan sudut. Titik B = @9<35 dibaca: titik B mempunyai jarak 9 unit dengan sudut 35 derajat dari titik A, untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:
AutoCAD adalah salah satu dari perangkat lunak CAD yang
terbanyak digunakan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri maupun
perorangan. Hal ini disebabkan karena perangkat lunak ini menawarkan
berbagai kemudahan dalam menggambar, baik gambar 2 dimensi
maupun 3 dimensi secara akurat dan memiliki sekian banyak fasilitas
untuk mempercepat proses menggambar. Selain itu karena AutoCAD
adalah perangkat lunak CAD yang pertama dan yang dapat dijalankan
pada PC (Personal Computer). AutoCAD telah dijadikan standar
perangkat lunak untuk IBM PC, sehingga hardware-hardware
penunjangnya (Plotter, Digitiser dan lain-lain) selalu menyediakan driver
untuk AutoCAD. Dan sekarang telah banyak dibuat perangkat lunak
pembantunya (Third Party Software), yang menjadikan fungsi AutoCAD
lebih spesifik dengan bidang teknik tertentu.
Salah satu perusahaan pembuat perangkat lunak pembantu AutoCAD
yang selalu mengikuti perkembangan AutoCAD adalah SOFTDESK,
produknya antara lain adalah perangkat lunak pembantu AutoCAD untuk
pembuatan gambar Arsitektur dalam modul Arsitektural, Konstruksi
Dalam Modul Struktural, dan Modul Civil Survey untuk pembuatan peta
kontur. Perangkat-perangkat lunak tersebut dijalankan didalam AutoCAD
dan masih banyak lagi Third Party Software yang telah beredar
dipasaran.
Sistem koordinat yang digunakan dalam AutoCAD yaitu:
a. koordinat Absolut atau koordinat Cartesian
b. koordinat Cartesian Relatif
c. koordinat Polar Relatif
Ketiga sistem koordinat ini dapat digunakan semuanya pada proses
penggambaran dan pengeditan gambar. Pemilihan sistem koordinat
tergantung pada kondisi objek yang harus digambar atau objek
yang harus di edit.
a. Koordinat Absolut / koordinat Cartesian.
Sistem koordinat abosolut teridiri dari X = axis Y = ordinat,
penulisan koordinatnya dipisahkan oleh tanda koma (X,Y), letak
suatu titik dinyatakan oleh suatu koordinat, misalnya titik A pada
koordinat 5,8 dan titik B pada koordinat 12,14 bila titik A dan titik
B di hubungkan maka akan terbentuk satu garis lurus, untuk
lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
b. Koordinat Cartesian Relatif
Bila titik A dan titik B di atas dinyatakan dengan koordinat
Cartesian Relatif maka titik A = 5,8 dan B = @7,6. Untuk titik
yang pertama (A) selalu dinyatakan dalam koordinat absolut,
sedangkan titik berikutnya (B) dihitung X dan Y nya dari titik A
dinyatakan dengan tanda @ (relatif dari titik yang pertama). Titik
B = @7,6 dibaca: titik B terletak 7 unit pada sumbu X positif, dan
6 Unit pada sumbu Y positif dari titik A, lebih jelasnya lihat
gambar di bawah ini.
c. Koordinat Polar Relatif
Bila titik A dan titik B di atas dinyatakan dengan koordinat polar
relatif maka titik A=6,8 dan B=@9<35 untuk itu titik yang pertama (A) selalu dinyatakan dalam koordinat absolut, sedangkan titik berikutnya (B) merupakan panjang dan sudut. Titik B = @9<35 dibaca: titik B mempunyai jarak 9 unit dengan sudut 35 derajat dari titik A, untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:
Langganan:
Postingan (Atom)